Nostalgia dan Permainan di Lereng Menoreh
Hallo sahabatku, Komunitas Warga Kulon Progo, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Nostalgia dan Permainan di Lereng Menoreh, Kami berharap isi postingan Artikel Wisata Kulon Progo, ini bisa bermanfaat buat kita semua.
Harianjogja.com, KULONPROGO – Melupakan sejenak kepenatan dari segala rutinitas kerja, Dolan Ndeso Boro bisa berubah opsi menghabiskan waktu di akhir pekan. Desa wisata yang berada di lereng Pegunungan Menoreh ini menyajikan suasana alam yang asri dengan beberapa kegiatan unik dan menarik.
Pesona alam yang tetap asri berubah keunggulan yang ditawarkan desa wisata yang berlokasi di Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang ini. Desa tersebut dikelilingi areal persawahan yang hijau nan permai, dan berlatar belakang Perbukitan Menoreh. Beberapa kegiatan yang ada di desa wisata itu siap menjamu pengunjung yang bakal berlibur dengan suasana alam pedesaan.
Panji, salah satu pengelola Dolan Ndeso Boro mengatakan, sejak awal dibuka, desa wisata ini tak sedikit didatangi pengunjung asal kota-kota besar. Rata-ratadari para pengunjung adalah warga perkotaan yang mencari suasana liburan yang berbeda.
“Ada tak sedikit permainan dan paket outbound. Namun, tak sedikit dari pengunjung yang datang rutinmencoba permainan yang kotor dan basah. Salah satunya Blackhole dan tubing yang memanfaatkan Saluran Pengairan Kalibawang,” ucap Panji waktu ditemui Harian Jogja, Jumat (14/11/2014).
Desa wisata ini memberikan beberapa paket opsi yang disesuaikan dengan usia dan kategori pengunjung. Tidakhanya permainan air dan outbound, anak-anak juga bisa mencoba aktivitas hebat bagai bertani, membajak sawah sampai bercocok tanam. Bahkan, paket Live In bisa juga tinggal rumah penduduk saat ini sedang berubah tren sejumlah sekolah asal Ibukota.
“Paket tersebut memberikan peluang bagi para siswa untuk tinggal di rumah penduduk. Mereka tak sekedar tinggal, tetapi juga turut mengikuti aktifitas yang dilakukan keluarga yang ditinggal, bagai bertani, ke pasar, maupun memasak,” jelas Panji.
Desa Wisata Boro juga dibekali dengan pendopo dan home stay berbentuk rumah klasik Jawa khas pedesaan. Pengunjung bisa menginap di rumah-rumah tersebut dengan anggaran yang terbilang amatlah terjangkau. Untuk outbound bagi pelajar dan mahasiswa dikenakan anggaran Rp60.000 per orang dengan minimal satu kelompok 20 orang. Namun kenyataannya untuk perusahaan bisa juga umum, setiap pengunjung dikenakan anggaran Rp85.000.
‘Kami juga telah melengkapi fasilitas untuk para pengunjung penyandang disabilitas. Salah satu pendopo juga telah dibekali dengan fasilitas khusus, bahkan sampai jalan setapak yang lebih rata, jadi bisa diakses kursi roda,” papar Panji.
Editor: Mediani Dyah Natalia
Itulah tadi Sahabat Komunitas Warga Kulon Progo,sedikit uraian tentang Nostalgia dan Permainan di Lereng Menoreh.
Oh ya kawan, sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel pada halaman di bawah ini juga sedang anda cari.
Semoga artikel Nostalgia dan Permainan di Lereng Menoreh yang saya bagikan di hari ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Terimakasih anda telah membaca artikel Nostalgia dan Permainan di Lereng Menoreh dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong bagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang ha ini, bagikan artikel ini dengan alamat link https://kwkp.blogspot.com/2016/12/nostalgia-dan-permainan-di-lereng.html
No comments
Post a Comment