Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera


Hallo sahabatku, Komunitas Warga Kulon Progo, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera, Kami berharap isi postingan Artikel informasi usaha kulonprogo, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga


Villagers Triharjo, District Wates to develop the cultivation of silk worms. Worms for fish bait is cultivated in catfish farming village center Triharjo. Managers, Farmers Group of Fisheries (Pokdakan) Mina Manunggal Harjo. Utilizing residual waste water supplied to the harvest catfish pond silk worms. "Usually it's smelly catfish farming waste. But with this system, waste pembudi catfish so that additional earnings power, "said caretaker Mina Manunggal Harjo and Associate Director of DIJ Wagiran Silk Worm. Silk worm cultivation of catfish ponds waste is considered effective. Silk worms can breed catfish pond containing waste it well. "As of today there are an estimated 100 cubic catfish ponds of waste that can be utilized. Streamed to a variety of silk worm breeding pond, "said Wagiran. Cultivation of silk worms potential passable. Prices of silk worms Rp 25 thousand per kilogram. Once the harvest farmers can produce 250 liters of silk worms per harvest. "All the seed center certainly needs no little worm. Of the ten thousand catfish, most do not take a concerted half-gallon of silk worms, "said Wagiran. (Tom / iwa / mar)

Warga Desa Triharjo, Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera. Cacing untuk umpan ikan ini dibudidayakan di sentra pembudidayaan lele Desa Triharjo. Pengelolanya, Kelompok Pembudidaya Perikanan (Pokdakan) Mina Harjo Manunggal. Memanfaatkan air limbah sisa panen lele yang dialirkan menuju kolam cacing sutera.

”Biasanya limbah pembudidayaan lele itu bau. Namun dengan sistem ini, limbah lele sehingga tambahan penghasilan pembudi daya,” kata pengurus Mina Harjo Manunggal serta Direktur Asosiasi Cacing Sutera DIJ Wagiran.


Membudidayakan cacing sutera dari limbah kolam lele dinilai efektif. Cacing sutera dapat berkembang biak di kolam berisi limbah lele itu dengan baik.

”Per hari diperkirakan ada 100 kubik limbah kolam lele yang dapat dimanfaatkan. Dialirkan ke berbagai kolam pembudidayaan cacing sutera,” ucap Wagiran.

Budidaya cacing sutera lumayan potensial. Harga cacing sutera Rp 25 ribu per kilogram. Sekali panen pembudidaya dapat menghasilkan 250 liter cacing sutera per panen.

”Semua pusat perbenihan tentu perlu tak sedikit cacing. Dari sepuluh ribu lele, paling tak memperlukan setengah galon cacing sutera,” kata Wagiran. (tom/iwa/mar - http://buff.ly/2i8pHjQ)

Itulah tadi Sahabat Komunitas Warga Kulon Progo,sedikit uraian tentang Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera.

Oh ya kawan, sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel pada halaman di bawah ini juga sedang anda cari.

Semoga artikel Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera yang saya bagikan di hari ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Terimakasih anda telah membaca artikel Kecamatan Wates mengembangkan pembudidayaan cacing sutera dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong bagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang ha ini, bagikan artikel ini dengan alamat link https://kwkp.blogspot.com/2017/01/kecamatan-wates-mengembangkan.html

No comments